Tuesday, December 15, 2020

Domain Name System (DNS)

Domain Name System (DNS) merupakan sebuah aplikasi service di internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address dan salah satu jenis system yang melayani permintaan pemetaan IP address ke FQPN (Fany Qualified Domain Name) dan dari FQDN ke IP address. DNS biasanya digunakan pada aplikasi yang berhubungan ke internet sererti Web Browser atau e-mail, Dimana DNS membantu memetakan host name sebuah computer ke IP address. Selain digunakan di internet DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau internet.Implementasi Disconected. Kemudian dapat didefinisikan bahwa DNS domain Internet menerjemahkan nama ke alamat IP host. DNS secara otomatis mengkonversi nama ketika kita ketik alamat browser Web ke alamat IP dari server Web hosting situs tersebut. DNS menerapkan database terdistribusi untuk menyimpan nama dan informasi alamat untuk semua host publik di internet. DNS menganggap alamat IP tidak berubah (secara statis ditugaskan daripada yang ditetapkan secara dinamis).

DNS adalah sebutan untuk kumpulan data yang menghubungkan nama-nama yang mudah dibaca dan diingat dengan alamat-alamat IP komputer tertentu di internet (atau disebut juga IP Address). Nama-nama ini dikenal juga dengan istilah “Nama Domain” atau “Domain Names”. Contoh nama domain yang paling dekat dengan keseharian kita adalah nama domain “google.com” yang dipasangkan dengan alamat Internet Protocol (IP) komputer server milik Google, yaitu : 64.233.167.99 atau “microsoft.com” yang dipadankan dengan alamat IP server milik Microsoft yaitu : 192.168.124.1. Jadi nama domain berjasa dalam menyembunyikan alamt IP yang kelihatan sangat teknis bagi kebanyakan orang awam. Bisa dibayangkan, jika tanpa sistem DNS, mungkin internet tidak akan diakses dengan mudah seperti sekarang

Contoh - contoh nama domain yang lain :

  • detik.com
  • elexmedia.com
  • friendster.com
  • republika.co.id
  • pandi.or.id
  • youtube.com
  • dan lainnya

 

Struktur DNS

Domain Name Space merupakan sebuah hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama, yang terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya :

1. Root-Level Domains

Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”).

 

2. Top-Level Domains

Jenis Ekstensi Top Level Domain :

1). Daftar Umum TLD

· .com (digunakan untuk berbagai keperluan, tetapi sebagian besar digunakan untuk bisnis online)

· .edu (jenis domain yang biasa digunakan untuk institusi pendidikan)

· .net (digunakan untuk beragam alasan, dari perusahaan online hingga proyek pribadi)

· .org (biasa digunakan untuk organisasi nirlaba)

· .co (digunakan untuk perusahaan)

· .biz (digunakan untuk nama perusahaan)

Ada juga lebih banyak domain khusus kawasan, yang disebut Country Code Top Level Domain (ccTLD), seperti, .co.uk (Inggris), .au (Australia), .de (Denmark), .fr (Prancis), .id (Indonesia) dan lainnya.

 

2). Creative Top Level Domains

· .tv (digunakan untuk acara televisi online dan proyek terkait video lainnya)

· .me (digunakan untuk proyek terkait branding pribadi)

· .expert (digunakan untuk menyampaikan otoritas Anda di niche tertentu)

· .guru (digunakan untuk menyampaikan otoritas Anda di niche tertentu)

· .io (umumnya digunakan untuk perusahaan yang berhubungan dengan teknologi)

· .name (digunakan untuk situs yang melayani individu)

 

3). Restricted Top Level Domains 

· .post (digunakan untuk kantor pos)

· .gov (digunakan untuk sektor dan sumber daya pemerintah yang berbeda)

· .mil (digunakan untuk situs web terkait militer)

· .museum (domain untuk museum dan industri terkait)

· .aero (digunakan oleh industri dirgantara)

Top Level Domain yang Anda pilih juga akan banyak berkomunikasi tentang bisnis Anda. Sejauh ini top level domain yang paling umum adalah .com, tetapi Anda bebas memilih ekstensi yang paling selaras dengan situs web Anda.

 

3. Second-Level Domains

Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Jika dibaca dari kanan ke kiri, setelah level domain tertinggi, label tersebut diberi nama subdomain. Makin ke kiri lagi, label tersebut adalah subdomain dari domain yang disebelah kananya.

Untuk contoh: Domain Bujangan, bujangan.com terdapat komputer (host) seperti server1.bujangan.com dan subdomain training.bujangan.com.

Subdomain training.bujangan.com juga terdapat komputer (host) seperti client1.training.bujangan.com.

 

4. Host Names

Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified

domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah

domain name.

 


 

Kelebihan Pada DNS Server

1. Internet semakin mudah

2. Penggunaan konsisten

3. Proses konfigurasi sangat mudah

4. Keamanan terjaga

 

Cara Kerja Dari DNS Server

Tahapan-tahapan cara kerja DNS :

1. Tahapan DNS Query

Tahapan pertama yaitu DNS query yang merupakan istilah dalam teknis untuk meminta beberapa infromasi terkait dengan IP Address, pada tahapan ini diawali dengan mengetikkan sebuah URL dalam Address bar.

DNS server mencari berbagai informasi dalam filehosts, saat informasi yang dibutuhkan tidak ditemukan, maka server berusaha kembali mencari kepingan berbagai informasi (rekam informasi) yang telah tercacat terlebih dahulu atau biasa disebut dengan cache.

Pada tahapan ini ada 3 jenis DNS Query, yaitu recursive query, non-recursive query, juga iterative query. Pengertian dari masing-masing yaitu:

1). Recursive query

Ini termasuk user yang biasa memberi hostname dan selanjutnya DNS Resolver akan memberi jawaban. Jawaban yang diberikan mempunyai dua kemungkinan. Pertama, DNS menyediakan sebuah informasi yang relevan setelah melalui pencarian pada Root Server maupun Authoritative. Kedua, browser akan menampilkan pesan error sebab informasi yang dituju tidak dapat ditemukan.

2). Iterative query

Saat user memasukkan hostname, maka DNS resolver mencari sebuah cache relevan pada memori , apabila tidak ditemukan maka DNS resolver akan mencari beberapa informasi pada Root server serta Authoritative Name Server yang relevan sesuai DNS zone.

3). Non-recursive query

Tipe pencarian informasi yang paling tepat ini memerlukan system pencarian pada Root Server juga Authoritative Name Server sebab data sudah disiman di cache.

 

2. DNS Recursive Resolver atau DNS Recursor

ahapan ini adalah tahapan awal dalam pencarian informasi. Saat URL dimasukkan dalam user tapi tidak mendapatkan hasil valid pada cache, maka system kembali menelusuri informasi pada cache internet service provider (ISP) atau penyedia internet.

3. Root Nama Server

Andaikan informasi yang dicari tidak dapat ditemukan pada ISP, system kemudian mencari sebuah informasi yang dibutuhkan dalam root name server, yaitu sebuah database yang bisa memberi jawaban atas pertanyaan berkaitan dengan nama domain juga IP Address. Disini adalah dalam kondisi server tidak mempunyai jawaban yang tepat akan informasi yang diperlukan.

4. TLD Name Server

Pada Root Name server, berbagai jenis informasi akan dibaca oleh server top-level domain, .ORG, .COM, ,AU, .EDU, .ID dan sebagainya. Infromasi yang dibaca akan diteruskan ke server yang mempunyai data yang diperlukan.

5. Authoritative Name Server

Bila clue telah ditemukan, maka Anda akan menuju authoritative name server. System ini punay berbagai informasi berkaitan dengan situs web. Saat informasi telah sesuai hasil, browser menampilkan berbagai situs web dalam halaman awal yang diminta, namun pencarian tersebut punya masa waktu sendiri.

Pencarian ini harus diulang dalam memastikan berbagai informasi untuk penampilan tetap pada up-to-date. Tetapi, berbagai informasi yang disimpan dengan cache pada device digunakan supaya proses query cepat berjalan.

 

Pengaturan Nama DNS

Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan).

Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers.

Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name

server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi

name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata permintaan

dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query,

yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP

address.

a. Resolvers mengirimkan queries ke name.

b.Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika

ditemukan akan diberitahukan ke resolvers jika tidak akan mengirimkan failure message.

c.Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang

diberikan name server.

 

Komponen DNS

Ada 3 bagian yang mendukung kinerja system DNS:

1. DNS resolver, merupakan sebuah program DNS client yang dijalankan pada

komputer user dan menghasilkan DNS request untuk keperluan program

aplikasi. Resolver adalah bagian dari program aplikasi yang berfungsi untuk

menjawab pertanyaan program aplikasi tentang domain.

2. Recursive DNS server, yang akan meneruskan pencarian DNS melalui respons (balasan) query dari resolver, dan mengembalikan jawaban ke resolver.

3. Authoritative DNS server, adalah bagian yang menangani jawaban-jawaban keluar ke query dari recursor, pada tiap-tiap bagian jawaban, atau bagian dari penunjukan/penyerahan (contohnya, penyerahan ke authoritative DNS server yang lain).

 

DNS Server terdiri atas 3 jenis, yaitu:

1) Cache, jenis ini tidak mempunyai data nama-nama host dari domain tertentu. Ia hanya mencari jawaban dari beberapa dns server dan menyimpan hasil di dalam cache-nya untuk keperluan mendatang.

2) Primary (master), adalah dns server yang memegang daftar lengkap dari sebuah domain yang dikelolanya. Misalnya server admin.wordpress.com memegang otoritas penuh atas domain wordpress.com.

3) Secondary (slave), adalah backup dari primary server, apabila primary server crash atau untuk mempermudah pendelegasiannya. Secondary server juga memuat daftar lengkap dari sebuah domain, sama seperti primary (misalnya: mufari.wordpress.com)

 

Perangkat Lunak DNS

Beberapa jenis perangkat lunak yang menerapkan metode DNS, di antaranya:

  • BIND (Berkeley Internet Name Domain)
  • DJBDNS (Daniel J. Bernstein's DNS)
  • MaraDNS
  • QIP (Lucent Technologies)
  • NSD (Name Server Daemon)
  • Unbound
  • PowerDNS
  • Microsoft DNS (untuk edisi server dari Windows 2000 dan Windows 2003)

DJBNS (Daniel J Bernstrein‘s Domain Name System) merupakan salah satu software DNS (Domain Name Server) yang digunakan sebagai alternatif pengganti BIND (Berkeley Internet Name Domain) dimana konsep yang dijalankan berbeda namun memiliki fungsi yang sama. Data-data yang diperlukan dikumpulkan dengan melakukan pengujian atau penelitian laboratorium. Data tersebut dianalisis dengan membandingkan penggunaan BIND dengan DJBDNS. Dimana BIND memiliki  kelemahan dari segi keamanan karena bersifat open source dan tidak bisa monitoring aktfitas kegiatan servis DNS yang dilakukan sedangkan pada DJBDNS tidak bersifat open source dan bisa memonitoring aktifitas kegiatan servis DNS. Sehingga dapat disimpulkan bahwa DJBDNS lebih mudah digunakan dalam pembuatan DNS dan lebih banyak memiliki fasilitas-fasilitas dari pada BIND, serta dari segi keamanannya juga lebih baik.

 

 

Referensi :

Afril,Zafrial.2008.Web Horting Do It Yourself.Jakarta:PT.Elex media Komputindo Kelompok Gramedia.

 

Modul Bahan Ajar Pengantar Jaringan Komputer Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Padang.

 

https://blogs.masterweb.com/apa-itu-top-level-domain/


https://idcloudhost.com/mengenal-apa-itu-dns-fungsi-jenis-jenis-dam-cara-kerjanya/

 

No comments:

Post a Comment

Pengenalan Mikrokotik Router

Secara umum, mikrotik merupakan sistem operasi dan perangkat lunak yang digunakan untuk menjadikan PC atau komputer menjadi router network y...